Parpol harus seleksi super ketat bakal caleg
Pendidikan tinggi tak bikin perilaku anggota DPR baik
Ilustrasi Pemilu(Foto: Istimewa)
LENSAINDONESIA.COM: Partai politik diminta melakukan seleksi super ketat terhadap kadernya yang akan duduk sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Ini dilakukan agar muncul legislator yang kuat dan pro terhadap rakyat.
Demikian disampaikan Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PHSK) Ronald Rofiandi dalam dikusi di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu, (13/04/2013).
Baca juga: Wakil rakyat bahas 70 RUU tahun ini, baru selesaikan enam UU, payah! dan Marzuki Alie: Saya prihatin capaian legislasi DPR
“Kalau
bicara pencoblosan, itu kan memang krusial buat masyarakat. Waktu
pencoblosan memang singkat, kurang lebih hanya tiga menit. Namun, dari
waktu hasil 3 menit itu menentukan lima tahun kemudian. Maka dari itu
rakyat harus hati-hati dalam memilih. Sebaliknya pun menyiapkan caleg
yang mumpuni,” sarannya.Bercermin dari pemilu sebelumnya, banyak orang yang ‘jadi’ anggota DPR dengan proses kilat. dan orang-orang ini di kemudian hari banyak menuai kritikan.
Salah satu yang menjadi parameter adalah tingkat pendidikan yang inggi dan usia muda yang mendukung produktifitas. Namun sayang, kelebihan-kelebihan itu tidak menjamin kinerja anggota DPR
RI bagus. Makanya, dibutuhkan parameter lain yang bisa membuat perilaku dan sikap anggota DPR menjadi baik.
“Intinya, ukan sekedar memenuhi tenggat waktu, dan memenuhi apa yang dicari untuk DCS. Harus sudah ada antisipasi terhadap para bakal caleg itu. Karena ini menentukan lima tahun ke depan,” tutup Ronal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar